Minggu, 12 Desember 2010

uas manajemen operasional

1. Diketahui data sebuah perusahaan BALQIS dengan 5 departemen sebagai berikut:
To
From Departemen
A B C D E F G
A 20 40 60 50 70 75
B 10 20 35 60 65
C 25 50 85 70
D 45 50 80
E 30 90
F 95
G
Data biaya dan beban masing-masing departemen sebagai berikut:
 A ke B = Rp 40/30kg B ke C = Rp 60/20kg C ke E = Rp 25/40kg E ke F = Rp 50/65
 A ke C = Rp 90/25kg B ke D = Rp 75/25kg C ke F = Rp 40/30kg E ke G = Rp 30/45
 A ke D = Rp 0/25kg B ke E = Rp 80/30kg C ke G = Rp 35/50kg F ke G = Rp 90/125
 A ke E = Rp 80/20kg B ke F = Rp 0/30kg D ke E = Rp 20/10kg
 A ke F = Rp 35/0kg B ke G = Rp 15/20kg D ke F = Rp 70/100kg
 A ke G = Rp 125/10kg C ke D =Rp 30/15kg D ke G = Rp 50/65kg
 Sebagai manajer operasional anda diharapkan menghitung biaya total perpindahan dari departemen E ke G (G ke E)! (Nilai= 40 poin)
2. Berdasarkan pengamatan dari manajer operasional di perusahaan AKBAR terhadap kerja 5 orang karyawan produksi dengan mengambil 10 sampel waktu yang diperlukan untuk membuat sepatu, dengan data sebagai berikut:
Sampel
Karyawan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rating faktor Allowance
1 24 25 26 27 24 25 23 25 26 50 105 75%
2 15 16 17 15 17 16 14 35 15 15 100 80%
3 30 34 63 35 35 32 31 31 30 45 95 80%
4 20 21 22 20 19 21 20 67 23 21 30 90%
5 25 11 10 9 11 10 12 13 11 12 11 95%
 Anda sebagai asisten dari manajer operasional, diminta untuk menghitung waktu standart dan standart produksi per hari dengan diketahui jam kerja perusahaan = 8 jam/hari. (Nilai= 20 poin)
3. Diketahui data rakitan produk 374 sebagai berikut:












Data Persediaan Per item

Kode Item Persediaan ditangan Lead Time pemesanan (minggu)
374 150 2
577 75 1
677 55 1
377 80 2
245 45 1
273 60 1
276 50 1
244 70 2
243 90 1

 Perusahaan akan memproduksi pada minggu ke 3 sebesar 400 unit dan minggu ke 6 sebesar 500 unit. Anda sebagai manajer produksi diminta perusahaan membuat perencanaan pesanan untuk kode item 245, sehingga dapat membantu keputusan perusahaan dalam mengatur material requirement planning-nya? (Nilai= 40 poin)

Selamat mengerjakan
semoga sukses
Allah selalu melindungi kita semua, amien..........

Jumat, 10 Desember 2010

Alasan implementasi TQM di perusahaan:

•Untuk menekan dan mengurangi volume kesalahan dan perbaikan
•Untuk menjaga atau menaikkan kualitas sesuai standar
•Untuk mengurangi keluhan atau perolehan konsumen
•Mentaati peraturan
•Menjaga nama perusahan

TQM

Alasan implementasi TQM sangat penting adalah:

• Untuk menekan dan mengurangi volume kesalah dan perabikan
• Untuk menjaga atau menaikkan kualitas sesuai standar
• Untuk mengurangi keluhan atau perolehan konsumen
• Mentaati peraturan
• Menjaga nama perusahan

Rabu, 01 Desember 2010

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR MARKETING MIX TERHADAP PERTIMBANGAN NASABAH DALAM MEMILIH BANK SYARIAH DI KOTA MALANG

1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dunia perbankan Indonesia saat ini telah menjadi lebih global dengan adanya dan semakin berkembangnya industri perbankan syariah, yang mana bank syariah lebih mengutamakan kerjasama yang manfaatnya dapat diterima melalui bagi hasil yang disepakati bersama antara nasabah dengan pihak bank.
Menurut beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai bank syariah, khususnya yang berhubungan dengan konsumen bank syariah, yang menjadi alasan mereka untuk mau berhubungan dan menjadi nasabah adalah alasan keagamaan, yang menyatakan bahwa bunga bank yang diterima melalui bank konvensional haram hukumnya dalam syariah islam, sehingga ada keinginan dari para warga muslim untuk membentuk suatu lembaga perbankan yang sesuai dengan syariah islam, yaitu bank syariah ini.
Meskipun agama merupakan salah satu faktor yang sangat dipertimbangkan konsumen untuk mau menjadi nasabah bank syariah, masih banyak alasan dan faktor-faktor lain yang mampu mempengaruhi pertimbangan konsumen untuk mau menjadi nasabah bank syariah.
Salah satunya yang berasal dari strategi pemasaran yang dilakukan oleh bank syariah melalui strategi marketing mix (bauran pemasaran). Yang mana di dalamnya meliputi kebijakan produk, harga, promosi, tempat / saluran distribusi, pelayanan pegawai, proses pelayanan, dan bentuk fisik Kantor Bank Syariah itu sendiri. Sehingga dari bauran pemasaran tersebut nasabah dapat terpengaruh untuk mau berhubungan dengan bank syariah dengan menjadi nasabah Bank Syariah. Bauran pemasaran dinilai dapat mempengaruhi pertimbangan konsumen untuk mau menjadi nasabah Bank Syariah.
Bauran pemasaran, Menurut Kotler (2002), marketing mix merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasaran di pasar sasaran. Dalam hal ini, bagaimana strategi bauran pemasaran yang dilakukan oleh masing-masing bank syariah dalam dunia perbankan syariah yang mana saat ini sudah sangat bersaing, dalam menyampaikan maksud dari strategi pemasaran mereka untuk dapat diterima dan dimengerti oleh konsumen atau nasabah untuk mau memilih berhubungan dengan bank syariah melalui kelebihan-kelebihan yang dimiliki bank syariah. Dengan demikian, hal ini akan selalu berhubungan dengan perilaku konsumen dalam melakukan proses pengambilan keputusan dalam memilih bank syariah ini. Hal-hal apa saja yang dipertimbangkan, hal-hal apa saja yang sebenarnya menarik perhatian konsumen dalam memilih bank syariah apabila dilihat dari sisi strategi bauran pemasaran bank syariah yang diterima oleh konsumen.
Berdasarkan uraian di atas, penulis mengindikasikan adanya suatu perkembangan perbankan syariah di Indonesia, hal ini dapat dilihat sekilas dari keuntungan yang didapat oleh nasabah bank syariah lebih besar dibandingkan dengan keuntungan yang didapat nasabah bank-bank konvensional melalui strategi bauran pemasarannya yang dapat diterima oleh konsumen atau nasabah, dimana pada bauran pemasaran ini ada beberapa faktor yang dapat dilihat dan dinilai oleh konsumen yaitu product, price, promotion, place, people, physical evidence, dan process.
Maka penelitian ini pun diberi judul: “Analisis pengaruh faktor-faktor marketing mix terhadap pertimbangan nasabah dalam Memilih Bank Syariah di Kota Malang”.
1.2. Perumusan Masalah
1. Adakah pengaruh signifikan antara produk, harga, promosi, tempat/saluran distribusi, pegawai, bukti fisik dan proses, terhadap pertimbangan konsumen (nasabah) dalam memilih bank syariah?
2. Dari beberapa faktor yang dipertimbangkan, faktor manakah yang paling dipertimbangkan konsumen dalam memilih bank syariah?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui adakah pengaruh signifikan antara produk, harga, promosi, tempat / saluran distribusi, pegawai, bukti fisik dan proses, terhadap pertimbangan konsumen (nasabah) dalam memilih bank syariah.
2. Untuk mengetahui faktor manakah yang paling dipertimbangkan nasabah dalam memilih bank syariah.
1.4. Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi jasa perbankan untuk meningkatkan kualitas pelayanan jasa perbankan.
2. Menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan program atau kebijakan yang berkaitan dengan kualitas pelayanan untuk memenuhi tuntutan kepuasan nasabah.
3. Menjadi bahan informasi bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini.

Segmentasi perbankan syariah di Kota Malang

SEGMENTASI NASABAH BERDASARKAN BENEFIT DAN PREFERENSI PADA BANK SYARIAH DI KOTA MALANG
2. Latar Belakang Penelitian
Bank Syariah merupakan salah satu bank yang dapat membantu perkembangan perekonomian di Indonesia. Disamping itu juga Bank Syariah juga merupakan salah satu alternatif bank yang dapat membantu pelaksanaan proses transaksi ataupun investasi yang ada di masyarakat yang tentunya dapat menggerakan perekonomian di Indonesia.
Bank Syariah dituntut untuk dapat memenuhi aturan-aturan syariah, bank syariah dan BMT juga diharapkan mampu memberikan bagi hasil kepada dana pihak ketiga minimal sama, atau bahkan lebih besar dari suku bunga yang berlaku di bank konvensional serta menerapkan margin keuntungan pembiayaan yang lebih rendah daripada suku bunga kredit bank konvensional.
Untuk merealisasikan konsep ideal tersebut, Bank Syariah atau BMT harus dikelola secara optimal berlandaskan prinsip-prinsip amanah, sidiq, fatonah dan tabligh, termasuk dalam hal kebijakan penetapan marjin keuntungan dan nisbah bagi hasil pembiayaan.
Namun, terkadang penentuan marjin yang diberikan Bank Syariah lebih besar dari suku bunga konvensional dengan alasan untuk menghindari inflasi. Kondisi seperti ini menuntut adanya persepsi yang kurang baik dari masyarakat bahwa praktik bank syariah atau BMT tidak ada bedanya dengan bank konvensional. Oleh karenanya salah satu cara agar Bank Syariah ini terus bisa diingat dan selalu ada di benak konsumen adalah dengan membangun positioning yang tepat. Dengan positioning yang tepat diharapkan akan tercipta pelanggan yang loyal.
Dalam upaya merebut pangsa pasar perbankan, maka segmentasi merupakan salah satu cara dalam pemasaran untuk menempatkan citra perbankan beserta produk-produknya di ingatan nasabah. Dengan demikian posisi perbankan dalam penguasaan pangsa pasar dapat dipertahankan dan bahkan dapat ditingkatkan.
Berangkat dari hal tersebut maka perlu kiranya di lakukan penelitian yang berkaitan dengan analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap upaya menganalisis segmentasi nasabah bagi Bank Syariah.